12 Agustus 2008

BUNDEURAN

Bundeuran asal dari bahasa sunda artinya bundaran /bundar atau bulat.kalau dilihat dari kondisi atau lokasi yang sebenarnya memang seperti itu,dimana susatu lokasi yang letaknya dilereng gunung yang dikelilingi oleh pohon teh,suasananya sejuk apalagi kalau malam hari dingin,dan kalau dipagi hari embun pasti mnyelimuti.


Kalau Kita akan pergi kesana cukup jalan kaki dengan jarak kurang lebih 3 km dari jalan raya umum lumayan keringat pasti keluar bercucuran,tetapi kalau mau naik kendaraan juga bisa baik roda dua maupun roda empat,tetapi manfaatnya pasti berbeda,kalau kita naik kendaraan pasti berbeda suasananya dan kekhawatiran selama dalam perjalanan akan merasa takut karena kondisi jalan yang sangat curam dan licin tetapi sebaliknya kalau Kita bejalan kaki manfaatnya cukup lumayan disamping bisa berolahraga Kita bisa menikmati suasana disekeliling Kita selama berjalan.
Mungkin dalam pikiran Anda sekarang bertanya tempat apa Bundeuran itu,kalau diperhatikan dan saya lihat sendiri disana terdapat beberapa makam,konon makam yang ada disana adalah makam kramat,dan yang datang kesana tujuannya bermacam – macam,biarlah itu tujuan mereka masing – masing bukan.?
Memang tempat itu saya bilang cocok untuk menghindari/ jauh dari kebisingan,sunyi sepi,apalagi malam hari.

Kononnya juga tempat itu menurut salah satu sumber kalau malam – malam tertentu kalau kita khusuk bermunajat kepada yang maha kuasa suka ada Nur atau Cahaya yang turun dari atas,dan secara tidak sengaja saya telah membuktikan dengan melihat langsung ke salah satu orang ( sumber yang pernah cerita ) kepada saya.
Waktu itu saya berangkat kesana berlima,mulai jalan kaki pukul 19.00 samapai kesana pukul 21.00 berarti kami berjalan kaki 2 jam,lumayan sampai ketujuan walaupun suasana dingin tetap banyak keringat yang keluar,kami istirahat sambil mengeringkan keringat,setelah badan terasa segar Kami mulai bercerita pengalaman dan perasaan masing – masing selama dalam perjalanan,dan tidak lupa sambil bercerita kami menyiapkan perbekalan yang dibawa.setelah jam menunjukan pukul 22.30 kami semua membersihkan badan alias mandi supaya badan lebih segar lagi,kemudian ganti pakaian dan melakukan shalat isa berjamaah,setelah selesai kami bermunajat kepada maha pencipta dan dipimpin oleh salah seorang dari kami.Mungkin disitu saya sebagai orang awam yang belum tahu masalah hal yang diluar logika,karena setelah selesai,secara tidak sengaja sipemimpin menggaruk tangannya yang dilapisi pakaian gamis,entah dari mana pakaian tersebut mengeluarkan cahaya seperti percikan api dan pada saat pakain dibuka cahaya tersebut seperti jatuh dari pakaiannya ke bawah,karena penuh kepenasaran kemudian saya bertanya jawabannya adalah Nur atau Cahaya tersebut didapatkan ditempat itu,waktu itu pada saat Dia bermunajat ke yang Maha Pencipta tiba – tiba ada cahaya yang jatuh ke tubunya.Mungkin itulah Kekuasaan Sang Pencipta.Allah Hu Akbar.Itu semua karena Ijin Mu.( Itulah salah satu pengalaman yang tak pernah saya lupakan ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda semoga bermanfaat

Pengikut